Senin, 02 November 2009

Injil Barnabas, Asli atau Palsu???


Injil Barnabas adalah sebuah karya yang memberikan gambaran kehidupan Yesus yang ditulis oleh salah seorang rasul yaitu Barnabas . Dua naskah tertua yang diketahui telah ditetapkan berasal dari akhir abad ke-16, dan masing-masing ditulis dalam bahasa Italia dan dalam bahasa Spanyol; meskipun versi bahasa Spanyol yang ada hingga sekarang hanyalah salinan dari abad ke-18. Kitab ini panjangnya lebih kurang sama dengan keempat Injil bersama-sama (naskah bahasa Italia mengandung 222 pasal) ; dengan bagian yang terbesar pada umumnya memuat kisah tentang pelayanan Yesus, yang umumnya mengharmoniskan laporan-laporan yang ditemukan dalam Injil-injil kanonik . Dalam batas tertentu, tetapi tidak seluruhnya, kitab ini mengikuti penafsiran Islam tentang asal-usul Kristen; dan karenanya siapa pengarangnya dan sejarah tekstualnya tetap menjadi kontroversi yang berlanjut.


Pengarang :
Injil ini dikatakan bahwa dikarang oleh salah seorang dari rasul Yesus, yaitu Barnabas, yang menjadi salah satu dari kedua belas murid . Namun ada banyak kekeliruan-kekeliruan yang terkandung dalam Injil ini, misalnya terdapat pengaruh Spanyol dan Turki, kekeliruan sejarah, geografis, keagamaan, ekonomi, dan sebagainya . Ini membuktikan dengan jelas bahwa buku ini hanyalah tiruan.
Pengarang asli buku ini adalah kaum penulis Morisco yang tinggal di Tunisia atau di Turki setelah pengusiran. Menurut beberapa peneliti karya ini, Injil Barnabas aslinya adalah sebuah karya Italia, karena di dalamnya terdapat ungkapan-ungkapan yang sangat mirip dengan yang digunakan oleh Dante . Selain meminjam dari karya Dante, menurut mereka si penulis juga mengambil pendahuluan dari versi Spanyol untuk mendukung kesimpulan ini. Penulis yang menyatakan telah menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol adalah seorang Morisco yang tinggal di Turki, Mustafa de Aranda (Fra Marino). Dia adalah seorang Yahudi Spanyol yang telah memeluk Islam setelah sempat memeluk Kristen karena tekanan . Versi Spanyol ini disebutkan hanya sekali oleh seorang Morisco lainnya, Ibrahim al- Taybili (Juan Perez) yang tinggal di Tunisia, yang kemungkinan besar adalah pengarang asli Injil Palsu ini .
Sampai saat ini, ada dua teks yang ditemukan. Satu dalam bahasa Italia yang ditemukan di Amsterdam pada abad ke 18 dan yang lainnya dalam bahasa Spanyol ditemukan baru-baru ini di Australia. Injil ini tidak ditemukan ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, Yunani atau bahkan Latin, bahasa yang digunakan di sekitar kehidupan Yesus. Injil ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh dua cendekiawan pada tahun 1907 dan segera digunakan oleh reformis muslim untuk propaganda anti Kristen dalam terjemahan Arab tahun 1908. Sejak saat itu, Injil ini telah tersebar di seluruh dunia Muslim.
Ajaran:
Dalam 222 bab, pengarang yang tak dikenal mengisahkan kehidupan Yesus dalam perspektif muslim. Misi Yesus adalah untuk mempertobatkan orang Yahudi dan Romawi karena dosa mereka yaitu menganut politeisme dan memanggil mereka kembali kepada hukum Allah. Dalam Injil itu Yesus digambarkan hanya sebagai salah seorang nabi, bukan mesias, karena mesias yang sebenarnya adalah Muhammad. Dalam Injil itu diceritakan pula bahwa Yesus tidak wafat di salib. Tuhan membuat Yudas seolah-olah menyerupai Yesus, sehingga ketika saatnya tiba, Yudas ditangkap dan disalibkan menggantikan Yesus. Menurutnya, ajaran sekarang yang diyakini Gereja merupakan ajaran Paulus yang menyelewengkan ajaran Yesus yang sejati.
Beberapa komentar menyangkut Injil Barnabas
1. Judul
Pada judul ditekankan bahwa Injil itu adalah Injil yang benar tentang Yesus yang disebut Kristus, nabi yang diutus Allah ke dunia menurut uraian Barnabas, rasulnya. Penekanan ini (pada kebenaran karya) menunjukkan bahwa karya ini merupakan tiruan/palsu. Injil ini juga mau mengoreksi gelar mesias (kata: yang disebut) pada Yesus yang seharusnya dikenakan pada Muhammad, mesias yang sejati. Tampaknya pengarang juga melupakan fakta bahwa di kalangan muslim Yesus diutus hanya kepada orang Israel, bukan kepada dunia.
2. Dalam Injil itu juga dikemukakan argument bahwa Yesus bukalah mesias melainkan Muhammad. Hal ini terlihat dari pertanyaan Andreas tentang Muhammad yang dalam terjemahan Arab dimainkan antara kata masiya dan masih. Diungkapkan juga bahwa Allah menciptakan jiwa dari nabinya. Ini selaras dengan Hadith yang memperlihatkan bahwa Allah menciptakan jiwa Muhammad dari cahayaNya sebelum segala sesuatu. Juga dipertentangkan antara Yesus yang diutus kepada satu bangsa dan Muhammad yang diutus kepada dunia. Perlu diperhatikan juga bagaimana Yesus mengandaikan peran Yohanes Pembaptis sebagai acuan pada Muhammad.
3. Salah satu gagasan yang khas dari Injil Barnabas ini adalah kisah bahwa Yudas disalibkan menggantikan Yesus. Gagasan ini tampaknya berakar dari polemik Islam yang ingin mengharmoniskan versi yang diberikan oleh Injil Kanonik dan Quran.
4. Juga ada usaha untuk mengharmoniskan penampakan Yesus yang bangkit dan naik ke surga. Dikatakan bahwa Yesus akan datang sebelum akhir zaman yang oleh Hadith digambarkan sebagai kedatangan Yesus sebagai seorang muslim.
5. Paulus diceritakan sebagai pendiri sesungguhnya Gereja. Nama Paulus selalu diikuti oleh kata menipu menunjukkan bahwa pengarang berpikir dalam bahasa Arab dan dengan cepat menambahkan “al-magrur” yang mirip dengan “al-ragim” pada setan.
Nilai Injil ini sebenarnya tidak imbang dengan usaha yang telah dihabiskan oleh para ahli. Hanya ekploitasi teks ini oleh propaganda muslim yang membawa pada study yang dalam tentang otoritas dan keasliannya. Injil ini sebanarnya merupaka suat usaha balas dendam. Ini adalah usaha kaum minoritas seperti Morisco untuk menyerang kembali orang yang menganiaya mereka dan mencoba menghancurkan iman mereka selama lebih dari seratus tahun sebelum mengeluarkan mereka dari negara mereka. Mungkin bahwa penggunaannya saat ini di berbagai negara mengacu pada perilaku kebencian yang sama terhadap Kristen barat, yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar penyakit yang ada di dunia ini.
Beberapa cendekiawan muslim mulai melihat relevansi keberatan Kristen terhadap Injil Barnabas, tetapi biasanya pendekatan Kristen terhadap teks dari suatu sudut kritis sementara muslim lebih sensitive terhadap kontradiksi yang ada antara buku itu dan Islam.
Pada prakteknya, mungkin tidak menguntungkan untuk menekankan poin-poin berikut kapanpun Islam berdebat dengan Kristen tentang Injil Barnabas:
1. Tidak ada teks suci dapat diterima hanya dalam terjemahan, sementara buku ini diterima dalam terjemahan bahasa Italia atau Spanyol.
2. Hadith atau tradisi tentang Muhammad dijamin oleh seorang Isnad, orang yang mewariskannya, sementara Injil ini sungguh lemah dalam teks yang muncul pada abad 16 sesudah peristiwa.
Mengapa harus Muslim membela sebuah teks yang bertentangan dengan Quran dan ajaran Islam? Yesus dikatakan bukan mesias, Yesus diutus ke seluruh dunia. Sekali lagi kita dihadapkan pada kenyataan bahwa Kristen dan Muslim sensitif terhadap argument yang berbeda, dan salah satu harus menggunakan batas tertentu tentang topic ini ketika berdialog dengan propaganda muslim dan yang lainnya ketika menjawab pertanyaan yang muncul oleh mereka di gereja lokal Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar